cara 1
Ini sangat bermanfaat. Tapi efeknya proses booting jadi lambat karena Windows akan membaca file-file di dalam folder prefetch tersebut. Oleh karena itu, jika file-file tersebut dihapus, maka proses booting akan menjadi lebih cepat. Sebaliknya, waktu loading program akan menjadi lebih lama seperti pertama kali menginstallnya. Jadi lakukanlah trik ke-3 ini dengan bijak. Saya sendiri hanya menghapus isi folder prefetch 2 minggu sekali.
Cara menghapus isi folder prefetch:
Akses Windows Explorer
Masuk ke drive C -> Windows -> Prefetch
Hapus semua isinya secara permanen (Shift + Del)
cara 2
Tekan tombol Windows + R
Ketikkan “msconfig”. Tekan “Enter”
Masuk ke tab “Boot”
Klik “Advanced options…”
Centang bagian “Number of processors”
Klik tanda panah ke bawah, pilih angka yang paling besar.
Klik “OK” >> OK lagi
cara 3
Tekan tombol Windows + R
ketik “gpedit.msc”. Enter
Pada kolom sebelah kiri, masuk ke bagian “Computer configuration” -> “Administrative Template” -> “Systems” -> “Troubleshooting and Diagnostic” -> “Windows Boot Performance Diagnostic”
Double klik “Configure Scenario Execution Level”. Pilih “Enable”.
Pada “Scenario Execution Level”, klik tanda panah ke bawah. Pilih “Detection Troubleshooting and Resolution”.
Klik “OK”. Selesai.
selamat mencoba dan semoga bermanfaat
Ini sangat bermanfaat. Tapi efeknya proses booting jadi lambat karena Windows akan membaca file-file di dalam folder prefetch tersebut. Oleh karena itu, jika file-file tersebut dihapus, maka proses booting akan menjadi lebih cepat. Sebaliknya, waktu loading program akan menjadi lebih lama seperti pertama kali menginstallnya. Jadi lakukanlah trik ke-3 ini dengan bijak. Saya sendiri hanya menghapus isi folder prefetch 2 minggu sekali.
Cara menghapus isi folder prefetch:
Akses Windows Explorer
Masuk ke drive C -> Windows -> Prefetch
Hapus semua isinya secara permanen (Shift + Del)
cara 2
Tekan tombol Windows + R
Ketikkan “msconfig”. Tekan “Enter”
Masuk ke tab “Boot”
Klik “Advanced options…”
Centang bagian “Number of processors”
Klik tanda panah ke bawah, pilih angka yang paling besar.
Klik “OK” >> OK lagi
cara 3
Tekan tombol Windows + R
ketik “gpedit.msc”. Enter
Pada kolom sebelah kiri, masuk ke bagian “Computer configuration” -> “Administrative Template” -> “Systems” -> “Troubleshooting and Diagnostic” -> “Windows Boot Performance Diagnostic”
Double klik “Configure Scenario Execution Level”. Pilih “Enable”.
Pada “Scenario Execution Level”, klik tanda panah ke bawah. Pilih “Detection Troubleshooting and Resolution”.
Klik “OK”. Selesai.
selamat mencoba dan semoga bermanfaat
Post a Comment